Di era digital, kebutuhan akan media pembelajaran yang interaktif semakin mendesak. Guru dan dosen tidak lagi cukup hanya menyampaikan materi melalui teks atau ceramah semata, melainkan dituntut menghadirkan pengalaman belajar yang mendorong keterlibatan aktif peserta didik. Salah satu solusi yang kini banyak digunakan di dunia pendidikan adalah H5P, sebuah kerangka kerja open-source berbasis HTML5.
H5P memungkinkan pendidik membuat berbagai macam konten interaktif, seperti kuis, video dengan pertanyaan di dalamnya, presentasi, hingga simulasi sederhana. Kelebihan utamanya adalah sifatnya yang gratis, berbasis web, serta dapat dijalankan tanpa memerlukan aplikasi tambahan selain peramban (browser). Dengan demikian, H5P mampu menjangkau peserta didik dari berbagai perangkat, baik komputer, laptop, maupun ponsel pintar.
Secara teknis, H5P dikembangkan oleh Joubel, sebuah perusahaan yang berbasis di Norwegia. Proyek ini kemudian berkembang menjadi komunitas global di mana para pengajar, desainer instruksional, dan pengembang saling berbagi konten serta inovasi. Pusat komunitas dan dokumentasi dapat diakses melalui situs h5p.org, yang sekaligus menjadi repositori berbagai jenis konten dan tutorial.
Salah satu keunggulan H5P adalah kemudahan penggunaannya. Pendidik tidak perlu memiliki keterampilan pemrograman tingkat lanjut untuk membuat konten. Antarmukanya sederhana dengan pendekatan klik-dan-edit. Misalnya, dosen matematika dapat dengan mudah membuat soal pilihan ganda, drag-and-drop, atau interactive video untuk menjelaskan konsep geometri, aljabar, maupun statistika.
Dari sisi pedagogis, H5P mendukung prinsip active learning. Peserta didik tidak hanya menjadi penerima informasi pasif, melainkan turut berinteraksi dengan materi. Interaksi ini mendorong keterlibatan kognitif yang lebih tinggi, memperkuat retensi, dan memfasilitasi pemahaman konsep abstrak melalui praktik langsung. Bagi mahasiswa di bidang matematika, pengalaman ini dapat mengurangi kesan abstrak dan memperjelas representasi konsep.
Selain itu, H5P juga kompatibel dengan berbagai Learning Management System (LMS) populer, seperti Moodle, Canvas, dan Blackboard. Integrasi ini memungkinkan dosen untuk memantau capaian mahasiswa secara langsung, seperti skor kuis atau tingkat penyelesaian tugas interaktif. Data ini bisa menjadi dasar analisis pembelajaran, terutama jika digabungkan dengan sistem learning analytics.
Menariknya, ekosistem H5P kini semakin luas berkat hadirnya aplikasi pihak ketiga seperti Lumi Education. Lumi menyediakan editor H5P dalam bentuk aplikasi desktop, sehingga pendidik dapat membuat konten secara offline dan mengekspornya dalam berbagai format, termasuk HTML atau SCORM. Hal ini memudahkan pengajar yang bekerja di luar lingkungan LMS formal.
Dalam konteks penelitian dan inovasi pendidikan, H5P dapat dikombinasikan dengan kecerdasan buatan (AI). Misalnya, data hasil interaksi mahasiswa pada konten H5P dapat dianalisis oleh sistem AI untuk memetakan miskonsepsi atau memberikan rekomendasi jalur belajar yang lebih personal. Dengan integrasi semacam ini, H5P tidak hanya menjadi alat interaktif, tetapi juga bagian dari ekosistem pembelajaran cerdas.
Meski demikian, tantangan tetap ada. Beberapa pendidik mungkin membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan cara kerja H5P. Selain itu, keterbatasan jaringan internet di beberapa daerah juga dapat memengaruhi aksesibilitas. Namun, dengan strategi yang tepat, hambatan ini bisa diminimalkan, misalnya dengan menyediakan versi offline melalui Lumi atau menyederhanakan konten agar lebih ringan.
Sebagai penutup, H5P adalah inovasi penting dalam dunia pendidikan digital. Ia memberikan ruang bagi guru dan dosen untuk lebih kreatif dalam merancang pembelajaran yang interaktif, adaptif, dan menyenangkan. Di masa depan, integrasi H5P dengan teknologi lain seperti AI, VR, dan metaverse berpotensi menghadirkan pengalaman belajar yang lebih imersif. Oleh karena itu, pendidik sebaiknya mulai mengeksplorasi H5P sebagai bagian dari transformasi digital pendidikan.
Contoh Gamifikasi-H5P